Kapan kalian terakhir kalinya nonton festival musik atau konser sebelum Pandemik Covid-19 melanda? Kalau saya jawabannya adalah Playlist Festival awal Februari 2020. Waktu itu Covid-19 belum masuk di Indonesia dan bisa dibilang bahkan di Asia Tenggara pun belum terdeteksi sama sekali karena salah satu bintang performernya saat itu adalah MYMP, band ternama asal Filipina.
Pandemik Covid-19 yang hampir tiga tahun melanda ini tentu membuat banyak orang ingin merasakan kembali kehidupan layaknya saat semuanya masih normal. Salah satu kebiasaan yang hilang setidaknya dalam kurang dari 3 tahun ini adalah konser atau festival musik. Aturan selama pandemik membuat batasan yang cukup ketat terkait aktivitas berkerumun. Alhasil, tak boleh ada kerumunan apalagi konser musik.
Saking ingin merasakan keseruan nonton konser atau festival musik, saya dulu sempat menulis tentang bagaimana saya rindu nonton konser Coldplay. Sekedar informasi (ehem ehem), konser Coldplay adalah konser musisi internasional pertama yang saya tonton di luar negeri. Tentu pengalamannya double ya kan…(Kenangan saya saat menonton konser Coldplay bisa dibaca di linik berikut ya https://everywheretowalk.com/2020/04/08/kenangan-nonton-konser-coldplay-di-bangkok/
Musisi internasional pertama yang saya tonton konsernya adalah Hillsong, band/musisi lagu-lagu rohani yang karyanya tidak main-main bahkan pernah menang Grammy Awards.
Nah, sejalan dengan kondisi pandemik di Indonesia yang sudah sangat membaik, kelonggaran untuk aktivitas berkerumun pun sudah diubah. Di triwulan III Tahun 2022 ini sudah banyak acara konser atau festival musik yang bermunculan. Salah satunya adalah Playlist Festival 2.0. Yap, ini adalah konser yang sama seperti yang saya tonton terakhir kali sebelum pandemik dulu.
Sejujurnya, saya tidak pernah berencana sama sekali nonton Playlist Festival 2.0 di September 2022 lalu di Laswi Heritage. Saya tahu infonya pun tidak disengaja saat lagi scrolling IG stories waktu naik ojek online sepulang dari kantor ke kosan, hahaha (tidak untuk ditiru ya, please maaf). Tapi karena saat itu saya lagi stres dan butuh hiburan, akhirnya tanpa berpikir panjang saya pun langsung pesan tiketnya. Pucuk dicinta ulam pun tiba, hari konsernya pas saat jadwal libur saya. Ya, saya liburnya dua minggu sekali jadi waktu libur itu bagaikan harta karun yang sangat berharga.

Ada beberapa alasan kenapa saya ingin menonton Playlist Festival 2.0 ini. Pertama, konsernya di Bandung, di rumah saya, jadi vibes nya akan sangat berbeda dibandingkan dengan di Jakarta yang penuh dengan hustle culture, plus kemana-mana juga mudah dan tidak perlu pusing soal penginapan.

Kedua, ini adalah Playlist Festival 2.0 yang artinya akan banyak musisi top yang perform. Saya juga ingin membandingkan feel saat nonton Playlist Festival yang pertama dulu dan yang sekarang.
Feel yang saya rasakan sangat berbeda. Mungkin karena orang-orang, baik musisi maupun penontonnya sama-sama merasakan kerinduan untuk bernyanyi bersama dalam satu moment dan sama-sama bergelut dengan perjuangan masing-masing selama pandemik, jadi rasanya sangat berharga bisa menyaksikan konser dan bernyanyi sepuasnya tanpa peduli suara sumbang (ini saya, karena suara saya sumbang sekali, hahaha).
Tapi karena saya datangnya lumayan sore, jadi tidak sempat menikmati semua stagenya. Beberapa performance yang saya tonton adalah Bondan Prakoso, TBA, Andien, dan Kotak. Meskipun begitu saya tetap merasa puas. Apalagi bisa bernyanyi langsung dengan penyanyi aslinya diiringi musik dan sound system yang nggak main-main memang punya rasa tersendiri.
Kalau nonton festival musik atau konser, saya selalu pilih-pilih musisinya yang memang relevan atau karyanya relate dengan saya. Lagu Bondan yang “Ya Sudahlah” dengan lirik terfamiliar “Everything is Gonna Be Okay” sangat berkesan buat saya karena selain maknanya memang dalam, lagu ini dulu menemani era perjuangan saya untuk lulus kuliah.

Lagu Andien pun beberapa relate dengan saya seperti “Moving On”, dan ada satu lagi lagu “Let It Be My Way” yang awalnya saya berharap sekali akan dinyanyikan tapi ternyata tidak. Meskipun begitu saya tidak kecewa karena lagu-lagu Andien yang lainnya pun asyik dan suaranya merdu, adem pokoknya.

TBA yang isinya merupakan anak-anak CJR minus Iqbal pun saya sangat suka, apalagi lagu “Terhebat” isinya motivasi semua. Ya, mungkin karena saya memang lagi butuh semangat dan motivasi makanya lagu ini selalu membekas di hati saya.

Dan terakhir adalah Kotak. Heyyy, siapa yang tidak kagum sama stage performance band satu ini. Bisa menyanyikan lagu “Beraksi” sambil teriak-teriak dan loncat-loncat sepuasnya lumayan bisa jadi stress relieve juga, hahahaha.

Oh ya, ada satu hal yang lucu saat Playlist Festival 2.0. Karena Laswi Heritage ini terletak di sekitar permukiman, jadi bagi warga yang rumahnya bertingkat dan dekat dengan LH, bisa nonton konser gratis sepuasnya, hahahaha. Tinggal naik ke loteng, singkap gorden, nonton gratis deh, lucu sih ya. Ya saya juga kalau rumah dekat dengan lokasi festival musik begini pasti akan memanfaatkan kesempatan yang ada, ya kan?

Selanjutnya, apa saya ingin nonton konser atau festival musik lagi? ABSOLUTELY!!! Saya ingin nonton konser Coldplay lagi, nonton konser Hillsong apalagi. Dan kalau Tuhan kasih kesempatan dan rezeki, saya juga ingin nonton Coachella. Terdengar seperti mimpi, tapi saya optimis tidak ada yang mustahil jika Tuhan berkenan ya kan? Amin.
Kalau dalam waktu dekat ini saya belum punya rencana akan nonton konser atau festival musik lagi karena lumayan pilih-pilih dan waktu juga sangat terbatas. Semoga bisa nonton festival musik lagi ya, nanti akan saya update lagi.
Oh ya, sekedar saran kalau pergi nonton konser atau festival musik di area terbuka, sebisa mungkin bawa jas hujan, payung, dan cover sepatu yang terbuat dari plastik ya. Trust me, it works.
Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Gob bless you!