Kapok Meremehkan Tempat Baru di Kepulauan Seribu

Pernahkah kalian diajak ke suatu tempat yang sebagian darinya sudah pernah didatangi dan terbersit “Ah, sudah pernah, pasti biasa saja” atau “Saya sudah pernah ke tempat yang lebih keren, jadi pinginnya sih ke tempat yang lebih keren lagi”, pernah?

Itulah yang belum lama terjadi pada saya. Saat musim libur Lebaran kemarin, keluarga besar memutuskan untuk mengadakan acara tahunan keluarga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Karena sudah tiga kali ke Kepulauan Seribu dan sudah mengunjungi beberapa pulau mulai dari yang kecil seperti Pulau Kelor, Pulau Onrust, Pulau Bulat, Pulau Bidadari, sampai pulau yang cukup punya nama dan besar seperti Pulau Tidung, Pulau Pahlawan, dan Pulau Pari, saya langsung merasa kalau nantinya akan melihat pemandangan sama saja.

Apalagi ditambah beberapa tahun silam, saya sudah berkunjung ke beberapa pulau di Kepualauan Komodo dan beberapa pulau di Kepulauan Raja Ampat, membuat saya berekspektasi makin rendah. Saya ingin mengunjungi pulau lain di Indonesia yang karakteristiknya lebih bagus atau minimal sama dengan kepulauan-kepulauan tersebut. Maka, Kepulauan Seribu tidak ada di list itu (sok sekali ya, hahaha… maafkan aku yang dulu).

Akhirnya karena merasa memang butuh piknik, saya pun ikut saja apalagi ini semua gratis. Setelah empat tahun tidak mengunjungi Muara Angke, saya akhirnya menginjakkan kaki lagi di pelabuhan kecil ini. tidak begitu banyak yang berubah, masih cukup kotor dan masih tercium bau. Ya wajar juga, karena tak jauh dari pasar ikan tradisional.

Kami menaiki kapal reguler yang membutuhkan waktu tempuh tiga jam untuk mencapai Pulau Pramuka. Selama tiga jam di atas laut lepas, saya tidak merasa mual sama sekali, padahal suasana kapalnya cukup padat karena H-1 Lebaran. Saya mendengarkan musik dengan headset, lalu terlelap tidur, kemudian terbangun karena perut keroncongan. Untungnya kami membawa cukup banyak makanan kecil. Awalnya merasa tak enakan dengan orang lain yang masih berpuasa di hari terakhir, tapi semuanya tampak tertidur pulas. Bisa jadi karena mengantuk efek bangun sangat subuh atau karena suasana di atas kapal yang cukup suntuk sehingga membuat mengantuk. Setelah cukup kenyang, saya lanjut tidur lagi (hahaha, jangan heran kalau perut langsung offside menggendut).

Setelah tiga jam yang cukup bikin encok (ya ampun, mulai tua, padahal dulu mau selama apapun tetap segar dan berenergi), kami pun sampai di Dermaga Pulau Pramuka. Kesan pertama, Pulau Pramuka sudah maju karena terdapat pusat pemerintahan administrasi Kabupaten Kepulauan Seribu, rumah sakit umum daerah, bank, beberapa atm, kantor pos, hingga berbagai fasilitas umum lainnya.

Pemandangan dari tepi jalan di Pulau Pramuka.

Hotel dan berbagai tempat penginapan pun sudah sangat memadai. Sinyal provider telekomunikasi pun sangat baik. Saya langsung bernapas lega untuk hal satu ini karena beberapa hari di sini saya masih harus berkutat dan mengirimkan laporan setiap hari ke milis kerjaan. Iya, saya bawa laptop, hahaha. Jadi, jangan bayangkan island hopping yang benar-benar santai dengan pasir putih, ayunan, dan kelapa muda karena saya masih harus nyalain laptop dan bekerja tiap paginya. Tapi, saya tetap sangat bersyukur bisa merasakan liburan di tengah hectic-nya pekerjaan.

Yang lebih menyenangkan lagi, penginapan kami menghadap langsung ke pantai. Jadi begitu buka pintu atau jendela, maka pemandangan pantai yang akan langsung menyambut. Pantai di Pulau Pramuka juga cukup bagus dengan air pantainya yang cukup bersih, pasir pantainya yang putih, dan tanaman bakaunya yang subur. Pemandangan yang indah setiap keluar dari kamar.

Tapi yang membuat saya benar-benar kapok karena sudah berekspektasi rendah terhadap Kepulauan Seribu ini adalah saat di hari berikutnya. Kami akan menghabiskan waktu dengan snorkeling dan island hopping di Pulau Pasir dan Pulau Semak Daun. Memang, dua pulau ini belum pernah saya datangi sebelumnya.

Sesampainya di Pulau Pasir, airnya yang kehijauan dan pasirnya yang putih mengingatkan saya dengan Pulau Pasir Timbul di Raja Ampat! Hampir persis, hanya jika di Raja Ampat ada latar pulau kecil di salah satu sudutnya. Tapi, Pulau Pasir di Kepulauan Seribu ini pun sangat indah! Kami langsung snorkeling di sekitarnya, tapi hanya sekedar pemanasan karena snorkeling yang sebenarnya adalah tak jauh di Pulau Semak Daun. Para orang tua langsung berlarian di pasir putih. Mereka sangat riang berlarian dan berlompatan di pasir putih yang halus. Seperti Pasir Timbul di Raja Ampat, pada waktu tertentu jika air laut sedang tinggi, pulau ini pun akan terendam air.

Puas bermain di Pulau Pasir, kami pun menuju titik snorkeling tak jauh dari Pulau Semak Daun. Mesin kapal dimatikan, snorkeling pun dimulai! Byurrr, saya pun langsung menceburkan diri ke laut. Terakhir kali snorkeling sekitar dua tahun lalu membuat saya benar-baner kangen pingin snorkeling melihat keindahan bawah laut lagi. Maka, saya snorkeling sepuas-puasnya sampai tenaga mulai habis, hahaha.

Snorkeling di Pulau Pasir.

Jelang jam makan siang, kami bertolak ke Pulau Semak Daun. Di sinilah semua kata-kata yang sempat menyepelakan pulau-pulau cantik ini harus saya tarik lagi. Pulau ini sangat indah dan sangat mirip dengan Pulau Wayag di Raja Ampat. Air birunya yang bersih, dermaganya, pasir pantainya yang putih, bahkan prosesi makan siang di bawah pohon rindang menghadap ke pantai pun sama.

Berlabuh di Pulau Semak Daun.

Ahh, menyesal karena sudah sok tahu. Padahal ternyata masih banyak tempat yang tak kalah cantiknya dengan yang sudah terbiasa diekspos. Ini membuat saya belajar tidak cepat berekspektasi, baik tinggi atau rendah pada suatu hal atau tempat sebelum melihatnya lebih dekat. Saya malah terpikir bahwa Kepulauan Seribu yang terdiri dari ratusan pulau ini menyimpan kecantikan luar biasa yang belum diketahui.

Deretan bakau muda di Pulau Semak Daun.

Saya pun jadi semangat jika suatu saat ada opentrip ke pulau-pulau terpencil lainnya di Kepulauan Seribu. Wanna join?

Published by Feni Saragih

Everywhere is my study field, everywhere is worth to walk.

Leave a comment

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: