Ngopi Asyik di Filosofi Kopi, Jakarta

Tak sedikit orang yang menjadikan kopi sebagai bagian penting kesehariannya. Baik diminum hangat atau dingin, masing-masing pencinta kopi punya referensi dan seleranya sendiri. Di tengah hiruk pikuknya Kota Jakarta, ada satu pojok ngopi yang sudah lama mencuri perhatian. Filosofi Kopi.

Bisa dibilang, Filosofi Kopi adalah cafe dengan konsep indutrialis, rustic, dan homey. Saya pribadi penyuka kopi meskipun jenis yang saya suka sangat mainstream seperti es cappuchino, es moccha, es coffeelatte, dan lainnya yang tidak begitu pahit.

Tampak depan Filosofi Kopi

Kadang, saat mengunjungi sebuah coffee shop, saya lebih tertarik dengan ambience dan konsep tempatnya. Saya sangat menyukai coffee shop tenang, dengam musik jazzy maupun pop yang tidak begitu gegap gempita, serta interior yang homey dan inspiratif.

Filosofi Kopi memang dikenal awalnya dari film Indonesia berdasarkan novel kumpulan cerita pendek Dewi “Dee” Lestari dengan judul sama, Filosofi Kopi. Film ini pun mendapat perhatian yang baik dari pencinta film tanah air karena suguhan ceritanya yang baru dan segar, maupun teknik pengambilan gambar yang sederhana tapi sangat artsy.

Setelah filmnya sukses menarik perhatian, coffe shop dengan nama sama pun hadir di Jalan Melawai, kawasan Blok M, Jakarta. Tempat ngopi ini makin terkenal karena memang ada sentuhan Chicco Jericho dan Ryo Dewanto di dalamnya. Dua sosok ini merupakan pemeran utama di film Filosofi Kopi.

Foto Chicco dan Ryo.

Filosofi Kopi makin marak di social media kala seorang seniman lokal, Abenk, yang juga merupakan suami dari influencer lifestyle dan kecantikan Andra Alodita, memberikan sentuhan artsy ala Abenk di jendela-jendela kacanya. Tampaknya lukisan kaca itu menjadi daya tarik tersendiri karena teman-teman saya pun banyak yang berlomba-lomba ngopi di sana dan pos fotonya di socmed.

Sebagai penyuka kopi yang stay di Bandung, saya hanya bisa menikmati lewat socmed karena agak kurang worth rasanya pergi ke Jakarta hanya untuk ngopi. Sedangkan kalau sambil dinas malah sering tidak cukup waktunya. Serba salah ya, hahaha. Akhirnya saat ada waktu di Jakarta dan cukup santai kemarin, saya menyempatkan diri ke sana.

Menemukan Filosofi Kopi cukup tricky karena lokasinya memang berada di wilayah perbelanjaan Blok M dan agak nyempil. Kendaraan apapun akan langsung dikenakan e-parking fare. Jadi, kalau datang ke sini menggunakan transportasi online, pastikan ke driver-nya kalau kalian akan membayarkan biaya parkirnya agar driver-nya tidak punya alasan menurunkan penumpang di pinggir jalan padahal belum sampai tepat di depan Filosofi Kopi.

Saat saya sampai di depan Filosofi Kopi, jendela kaca berlukisan ala Abenk itu sudah tidak ada. Memang, lukisan itu sudah ada hampir dua tahun lalu. Mungkin manajemen Filosofi Kopi ingin mengganti suasana atau ada pertimbangan lain.

Teras Filosofi Kopi

Tampak dari depan, Filosofi Kopi tidak terlalu besar. Saat sampai di dalamnya pun, suasana homey dan inspiratif kental terasa meskipun ruangannya tidak terlalu besar. Saya memesan Ice Cappuchino dan memilih duduk dekat dinding di meja bundar kayu. Setiap dinding dipenuhi karya seni seperti lukisan, mural, dan foto. Tidak ada dinding yang kosong percuma. Pun tidak ada yang asal penuh karena setiap goresan seperti sudah dipertimbangkan baik-baik.

Logo Filosofi Kopi yang terkenal
Lukisan yang menarik

Yang paling saya suka adalah suasana tenangnya dan membuat ide mengalir lancar. Mungkin, hal ini karena yang mengunjungi Filosofi Kopi kebanyakan adalah anak-anak muda maupun orang dewasa yang datang sendiri atau berdua hanya untuk mengerjakan tugas atau hanya untuk ngopi sambil ngobrol santai. Jadi, tidak ada ribut atau berisik yang berarti.

Santai di Filosofi Kopi
Ngobrol santai

Saya pribadi sangat senang ngopi dan duduk santai berlama-lama di Filosofi Kopi di Melawai, Jakarta ini. saya bisa menulis apapun yang terbersit di pikiran dengan santai.

Artsy dan inspiratif

Sayangnya, Filosofi Kopi baru ada di Jakarta, Semarang, dan Jakarta. Berharap semoga segera ada di Bandung dengan sentuhan artsy dan inspiratif yang sama seperti pionirnya di Melawai, Jakarta.

Ice cappuchino pesananku

Published by Feni Saragih

Everywhere is my study field, everywhere is worth to walk.

Leave a comment

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: